Hayu Urang Botram (Makan Bersama yuk!)
Sesuatu yang sangat penting, kadang justru malah tidak terlihat. Begitu pula sesuatu yang kecil, terdengarnya ecek-ecek, namun ternyata sangat essential dan menentukan tingkat kualitas kehidupan. Seecek-ecek hal seperti makan bersama.
Dibilang ecek-ecek namun betapa hal ini mulai sukar dan tak lagi diupayakan oleh keluarga pada era dunia maya kini. Dari studi mendalam yang dilakukan kepada para keluarga sederhana hingga trilyuner, satu variabel tentang mereka yang sulit untuk ditandingi, yaitu keluarga sukses dan bahagia ini selalu makan bersama. Sebutlah keluarga Warren Buffet yang menjadi salah satu respondennya.
Penggalian lebih dalam dari studi tersebut, ditemukan, yang berpengaruh bukan tentang makan besar bersama, bukan pula tentang menu makanan berat, namun pada berkumpulnya. Hingga simpulannya, makan kudapan bersama pun, bisa, berpengaruh, tak harus makan malam bersama.
Setelah diteliti lebih dalam lagi, ternyata ada essensi dari berkumpulnya, yakni percakapan di dalamnya. Hingga variabel yang berpengaruh terhadap kualitas kehidupan seseorang adalah makan bersama ( kudapan pun oke) dan mengobrol.
Jadi salah satu tekat andalan harusnya : Mau anakmu berbudi? Beli meja makan, makan kudapan, mari mengobrol dengan hangat layaknya sahabat. Value itu tertular, tersosialisasi, ternanam, terbiasakan lewat percakapan random di meja-meja makan full sayang ini
Bagi para santri pasti hal ini menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Makan gitu loh 😸😺.
Dan selalu menyenangkan melihat mereka akur-akur, rukun, hangat dan dekat. Melihat santri-santri yang tinggal dalam 7 rumah tipe 36 yang berderet di belakang masjid besar Nurul Iman ini, makan bersama mereka jadi qurrota ayun tersendiri. Betul-betul cahaya mata kami.
Kami memberi nama komplek indah ini Imah Santri. Pemandangan indah tiga kali sehari, kecuali Senin dan Kamis, bersama di sini bersama jiwa-jiwa muda ini. Tak mesti harus membicarakan perihal bisnis yang mereka kerjakan. Atau hafalan yang mereka upayakan. Semua hal bisa dibicarakan, cita cinta cerita.
Keluarga tanpa makan bersama? Please don’t
Dengan makan bersama dan mengobrol, kami ikatkan tali kasih sayang yang kokoh. You will always have our back brothers.
Kenal, paham. Menyayangi, menerima, mengupayakan, saling itsar dan saling tanggung. Forever. Akan sangat terasa saat bisnis-bisnis mereka makin berkembang besar, kokoh, berdaya guna dan pastinya manfaat. Sebentar lagi. InsyaAllah. Aamiiin
Allhuma bariklana fima razaktana waqina adzabannar ya Tuhan kami berkahilah makanan kami dan jauhkan kami dari azab neraka, aamiin